Pada suatu siang Apa Jol sedang berbincang-bincang dengan Apa Wan. Mereka terlibat dalam pembicaraan yang serius. Ternyata pembicaraan mereka adalah tentang seorang istri teman Apa Wan berselingkuh dibelakang suaminya. Apa Wan pun sedikit banyak mengumpat tentang tidak kesetiaan istri temannya itu. Apa Jol hanya diam namun sepertinya sedang memikirkan sesuatu. Apa wan masih terus melanjutkan ocehannya.
Tiba-tiba Apa Jol berbicara, "suami itu adalah nahkoda dari kapal rumah tangga. Apapun yang terjadi didalam rumah tangga adalah tanggungjawab suami, dan apabila terjadi kericuhan atau pertengkaran dalam rumah tangga maka itu adalah kesalahan suami".
Apa wan tidak terima dengan apa yang dikatakan oleh apa jol, dengan cepat ia membantah "Oh tidak bisa seperti itu. Kadang emang istrinya aja yang tidak tau diri".
Apa jol menjawab dengan tenang "Itu salah suami yang tidak mampu mengarahkan istrinya".
"Lah kalau emang istrinya yang cerewet, banyak nuntut, gak mengurus keluarga, kerjaannya begosip aja" Tantang apa wan.
"Ya itu juga salah suaminya karena tidak mampu membimbing istrinya", Apa Jol menjawab lagi
"Nah klo istrinya yang menggatal sama lelaki lain gimana?" debat Apa wan.
"Salah suami juga, gak bisa tegas sama istrinya, kalo perlu istrinya dikurung dirumah dan jangan dikasi keluar". Apa Jol menjawab dengan nada datar
"Okelah klo gitu, klo semua udah diarahkan udah dibimbing udah tegas tapi istrinya masih selingkuh gimana? Apa salah suami juga?" tanya Apa Wan dengan emosi
"Ya itu juga salah suami koq" jawab Apa Jol santai.
"Salah gimana? kan udah semua cara dilakuin sang suami? masa masih salah suami" Apa Wan semakin kesal.
"Ya salahlah......SALAH PILIH" Jawab Apa Jol dan langsung disambut gelak tawa mereka berdua.